Desa Bateh pada awalnya berupa hutan belantara ditumbuhi pohon-pohon besar dan lebat dengan kondisi geografis berjurang dan terjal. Penghuni awal yang melakukan babat alas adalah orang-orang pelarian untuk menyelamatkan diri dari kolonial Belanda. Sejarah mengenai Pemerintahan Desa Bateh didapat dari wawancara dan pendapat orang-orang sepuh yang ikut mengalami sejarah dari tahun 1912, beliau lahir sekitar tahun itu dan bercerita tentang runtutan yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bateh. Mengenai Kantor Desa dulu berpindah-pindah mengikuti dimana Kepala Desa bertempat tinggal. Sekitar tahun 1960 kala itu dijabat Kepala Desa Bapak Perwito dibangun Balai Desa di tanah bengkok di Dusun Pager. Yang sampai saat ini masih digunakan sebagai Kantor Pemerintahan Desa Bateh.
Berikut Nama-nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Bateh
1. Tjokro Soedargo
2. Djojo Wikromo
3. Dipo Ikromo
4. Raden Rutji
5. Citro Mustopo
6. Sastro Diwiryo
7. Perwito (1959-1988)
8. Sardjiman (1988-1996)
9. Hadi Prayitno (1996-1998)
10. Sugiono (1998-2006)
11. Mulyono (2007-2014)
12. Suis (2014-2020)
13. Daryoko (2020-sekarang)
Itulah orang-orang yang pernah menjadi tonggak kepemimpinan roda pemerintahan di Desa Bateh. Dari beliau-beliau itulah menjadikan masyarakat leih tertata dan sedikit demi sedikit sampai akhirnya tahu akan Pemerintahan di Desa Bateh. Dari kultur adat, sosial, budaya yang mengedepankan kearifan lokal tanpa meninggalkan norma, adat dan budaya yang berlaku dimasyarakat.